Pada baris baris panjang kata yang tak kau ketahui apakah sama, milikmu dan miliknya.
Kapan kau akan menyerah?
Pada denyut akut yang merajut di hari yang tak pasti.
Kapan kau akan menyerah?
Pada setiap doa yang mengharap belas kasihNya?
Kapan kau akan menyerah?
Pada bulir bulir tasbih suci yang mengalir di pipi.
Kapan kau akan menyerah?
Pada rasa cemburu yang bukan hakmu?
Kapan kau akan menyerah?
Pada rasa (sesak) yang memenuhi rongga dada..
Ketahuilah dengan pasti, bahwa segala apa yang ada di langit dan bumi milikNya abadi. Bukankah hatimu dan hatinya milikNya juga?
Bukankah dirimu dan dirinya masih memiliki Tuhan yang sama?
Kini, menyerahlah duhai hati. Menyerahlah, pada ketatapan dan kebaikan takdirNya. Bertekadlah dan yakinlah bahwa bersamaNya segalanya akan baik-baik saja. Walau itu tak mudah, tapi cobalah. Tahanlah walau itu sakit. Seraya berdoa, menghamba padaNya.
Jogja, diantara ragu-ragu itu...