Dalam diam, kita justeru bicara sejuta bahasa.
Dalam senyap, kita bisa menyulam saling pengertian.
Dalam hening, kita bisa memahami lebih dalam lagi.
Maka, tidak usah bergegas menjelaskan. Tidak perlu rusuh menyampaikan.
Tidak perlu cemas atas banyak hal. Biarkan sunyi yang menghabisi hal-hal
kecil tidak penting, menggantinya dengan hakikat kedekatan.
*Tere Liye
Senin, 12 Agustus 2013
Minggu, 11 Agustus 2013
Terima kasih ya..
Berterimakasihlah pada ia yang pernah kamu kagumi, karenanya kamu pernah berusaha memantaskan diri menjadi pribadi yang lebih baik.Terima kasih ya..
Teruntuk seseorang disana yang sedang memperbaiki diri..
Sebatas Aksara
"Aku selalu memandangmu teduh, tanpa tahu kau pandang apa aku. Tanpa tahu hitam atau putihkah aku dimatamu. Dan kini semua berujung pada perjanjian suci, antara aku dan huruf-huruf. Agar tetap tiada yang tahu"Ada yang pernah menuliskan bahwa kalau kau punya rasa, biarkan ia terkembang jadi kata.
Tapi aku lebih suka merangkai aksara, walaupun terlihat tidak nyata.
Yang tidak bisa tersampaikan
"Cukup lewat tulisan, karena huruf mampu berbicara apa yang belum sempat terucap."
"Ya, memang benar huruf mampu berbicara apa yang belum sempat terucap, tapi.. melihat muka, mata, dan ekspresi masing-masing itu juga sesuatu yang ga bakal tersampaikan lewat tulisan.. :)"
"Jadi ??"
"Kamu seharusnya tahu apa yang harus dilakukan kan??"
"Entahlah.."
7 Februari 2013
"Ya, memang benar huruf mampu berbicara apa yang belum sempat terucap, tapi.. melihat muka, mata, dan ekspresi masing-masing itu juga sesuatu yang ga bakal tersampaikan lewat tulisan.. :)"
"Jadi ??"
"Kamu seharusnya tahu apa yang harus dilakukan kan??"
"Entahlah.."
7 Februari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)