Kuketikkan panjang -panjang karakter yang akan aku kirimkan padamu.
Penuh-penuh aku memikirkannya.
Lantas kuteringat bahwa betapa kakunya
pertemuan terakhir kita.
Canggung tak karuan, meskipun sudah mencoba
biasa dan membuat suasana menjadi lebih baik.
Ku hapus cepat-cepat
puluhan karakter itu dan aku pikirkan kata-kata yang menurutku lebih
pantas untuk memecah tembok kekakuan dan kecanggungan ini. Kita
sama-sama tahu bahwa tak perlu lagi penjelasan ini itu. Hanya perlu
sebuah keberanian untuk memulai percakapan.
Kecanggungan, buah dari rindu
yang tak sempat matang.
Rindu yang berjawab pada deret-deret kalimat dan
gambar di dunia maya.
Rindu yang membuat kaku ini menjadi semakin
angkuh.
Ketahuilah, aku ingin menyapamu.
Entah dengan teriakan marah
palsu atau dengan kelembutan minta maaf.
Untukmu, hati yang padamu sering kurasakan canggung itu.
Juga
untukmu, yang telah lama kita diam karena kesalahpahaman yang tertimbun
oleh kesibukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar