Selasa, 18 Februari 2014

Permohonan maaf yang (mungkin) tak pernah sampai

Pukul 03.20

Mungkin kamu sudah tahu sebelumnya, jika aku lebih suka memilih menyampaikan sesuatu mengalir lewat kata-kata daripada harus bertatap muka denganmu, aku takut..

Haha, jangan bingung dan jangan tertawa, aku bukan takut padamu.. :)
Aku takut tidak dapat mengendalikan rasa dan sikapku ketika aku bertemu denganmu, aku takut tidak dapat menjaga diriku sendiri, terutama hatiku.
Aku takut terhadap ketakutan yang dibuat oleh diriku sendiri.
Aku malu..

Boleh aku jelaskan semuanya disinii?
Aku harap kamu mau mendengarkannya sampai selesai..
Entah kapan penjelasan ini akan sampai padamu, hingga membuatmu mengerti, aku khawatir tidak cukup lagi waktuku untuk menjelaskan ini semua padamu..

Aku mohon maaf, jika selama ini sudah membuat jarak dengan mu.
Aku mohon maaf, jika aku memang sengaja menghindar darimu, agar aku tidak terlihat oleh jangkauanmu, agar kita kita tidak saling bertegur sapa, walaupun hanya dengan sebuah ucapan ringan “Hai!” ataupun sebuah senyuman..
Aku mohon maaf jika pesan singkatmu memang sengaja aku abaikan, aku memang memutuskan untuk tidak membalasnya..
Aku mohon maaf jika chat darimu hanya ku jawab singkat, tanpa ku berikan banyak tanggapan..
Aku mohon maaf jika aku mendiamkanmu..
Aku benar-benar mohon maaf, aku harap kamu bisa memaafkanku..

Mungkin terlalu banyak kata “aku” disana, sehingga terlihat egois.
Atau mungkin aku yang sudah lelah..
Lelah menghindar darimu, dan membuat jarak denganmu..

Kamu mungkin bertanya, mengapa aku membuat ini semua menjadi rumit bagi diriku sendiri? Padahal tentunya kita masih bisa berteman seperti biasanya, tidak ada salahnya menyapa teman kan? menanyakan kabarnya? meminta bantuannya? bercerita, dan mengobrol dengan seorang teman?

Iya, aku tahu, tidak ada yang salah dengan semua itu..
Hanya aku yang belum bisa mengendalikan diriku sendiri..
Aku sangat ingin semuanya berjalan seperti dulu, aku bebas berbicara denganmu tanpa rasa canggung. Tidak perlu khawatir jika aku hanya sekedar ingin menanyakan kabarmu, atau menyapamu lewat dunia maya. Tapi aku tahu, saat ini kita tidak bisa menganggap tidak pernah terjadi apa-apa, dan menganggapnya semua baik-baik saja kan?

Butuh waktu untuk semua ini kembali menjadi “baik-baik” saja..
Sampai kapan, dan berapa lama?
Aku tidak tahu.. 


Atas diam ini.. maafkanlah kalau itu menyakitimu, Pramudana.. 

Pukul 04.06

Aurora, penghujung Januari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar